Ketua DPW NasDem NTB Siti Rohmi Mengundurkan Diri
Kabar mengejutkan datang dari kancah politik Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan pengunduran diri Siti Rohmi Djalilah dari jabatan Ketua DPW NasDem NTB. Keputusan ini sontak menjadi perbincangan hangat, mengingat posisi beliau yang strategis dalam peta politik daerah. Pengunduran diri ini menimbulkan spekulasi mengenai langkah politik Rohmi selanjutnya dan dinamika internal Partai NasDem di NTB.
Siti Rohmi Djalilah, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB, telah memimpin Ketua DPW NasDem dengan cukup lama. Selama kepemimpinannya, Partai NasDem di NTB menunjukkan perkembangan signifikan, baik dalam perolehan suara maupun representasi di legislatif. Oleh karena itu, pengunduran diri ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pengamat politik dan simpatisan partai.
Pernyataan resmi mengenai alasan pengunduran diri dari posisi Ketua DPW NasDem belum secara gamblang diungkapkan. Namun, berbagai pihak menduga keputusan ini terkait dengan konsentrasi Rohmi pada tugas-tugasnya sebagai Wakil Gubernur, atau mungkin ada persiapan untuk kontestasi politik di masa mendatang. Apapun alasannya, keputusan ini akan mengubah konstelasi politik di NTB.
Pengunduran diri Ketua DPW NasDem ini tentu akan memicu proses suksesi kepemimpinan di tingkat provinsi. Partai NasDem akan segera menunjuk pelaksana tugas atau memilih ketua baru untuk melanjutkan roda organisasi. Proses ini akan sangat penting untuk menjaga soliditas partai dan memastikan program-program strategis tetap berjalan lancar menuju Pemilu 2024.
Bagi Partai NasDem, kehilangan sosok Siti Rohmi sebagai Ketua DPW tentu menjadi tantangan tersendiri. Beliau dikenal memiliki basis massa yang kuat dan elektabilitas yang tinggi di NTB. Oleh karena itu, mencari pengganti yang memiliki kapasitas dan pengaruh sebanding akan menjadi tugas berat bagi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem.
Meskipun demikian, pengunduran diri dari NasDemberarti Siti Rohmi akan meninggalkan dunia politik. Justru, keputusan ini bisa jadi merupakan bagian dari strategi politik yang lebih besar. Ada kemungkinan beliau akan fokus pada karir sebagai eksekutif daerah atau bahkan mempersiapkan diri untuk pencalonan di tingkat yang lebih tinggi pada Pilkada mendatang.