Bentrokan Maut di Flores Timur: 2 Tewas, Puluhan Rumah Dibakar, Sengketa Tanah Adat Jadi Pemicu!
Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diguncang bentrokan maut antar warga yang menewaskan 2 orang dan menyebabkan puluhan rumah terbakar. Konflik ini dipicu oleh sengketa tanah adat yang telah berlangsung puluhan tahun.
Kronologi Bentrokan:
- Bentrokan terjadi pada Senin, 21 Oktober 2024, di Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur.
- Warga dari Desa Ile Pati menyerang Desa Bugalima, yang berujung pada pembakaran puluhan rumah dan jatuhnya korban jiwa.
- Konflik ini merupakan puncak dari sengketa tanah adat yang telah berlangsung sejak tahun 1970-an.
- Sebelumnya, pada Juli 2024, juga terjadi konflik terkait sengketa lahan perkebunan antara Desa Wureh dan Desa Bugalima.
Penyebab Konflik:
- Pemicu utama bentrokan adalah sengketa tanah hak ulayat antara Desa Ile Pati dan Desa Bugalima.
- Warga Ile Pati mengklaim bahwa lokasi permukiman Desa Bugalima merupakan wilayah mereka.
- Upaya mediasi yang dilakukan pemerintah daerah pada tahun 1990-an belum membuahkan hasil.
- Pengukuran tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada Juli 2024 juga belum menyelesaikan masalah.
Dampak Bentrokan:
- 2 orang tewas akibat bentrokan.
- Puluhan rumah dibakar, menyebabkan ratusan warga mengungsi.
- Situasi di lokasi kejadian sempat memanas dan memerlukan pengamanan dari aparat TNI-Polri.
- Aktivitas masyarakat terganggu, dan sekolah-sekolah diliburkan.
Upaya Penyelesaian:
- Aparat TNI-Polri telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi dan mencegah bentrokan susulan.
- Pemerintah daerah bersama aparat keamanan melakukan mediasi dengan kedua kelompok warga yang bertikai.
- Aparat kepolisian telah menangkap sejumlah orang yang di anggap sebagai provokator, termasuk kepala desa dari kedua desa tersebut.
- Tim trauma healing juga dikirim untuk membantu warga menghilangkan trauma akibat peristiwa tersebut.
Pesan bagi Masyarakat:
- Masyarakat diimbau untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana.
- Penyelesaian sengketa tanah adat harus dilakukan secara damai melalui dialog dan musyawarah.
- Pemerintah daerah diharapkan dapat segera menyelesaikan sengketa ini secara adil dan transparan.
Kesimpulan:
Bentrokan maut di Flores Timur ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya penyelesaian sengketa tanah adat secara damai. Diperlukan dialog dan musyawarah yang melibatkan semua pihak terkait untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan.