Kabar Flores

Loading

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Wilayah di NTT Berpotensi Longsor dan Banjir

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Wilayah di NTT Berpotensi Longsor dan Banjir

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan analisis cuaca terkini, sejumlah wilayah di provinsi tersebut diprediksi memiliki potensi tinggi terjadinya berpotensi longsor dan banjir dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan dini guna meminimalisir risiko yang mungkin timbul.

Menurut informasi resmi dari BMKG yang dirilis pada hari Sabtu, 10 Mei 2025, kondisi atmosfer yang labil dan adanya peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di beberapa wilayah NTT menjadi faktor utama pemicu potensi bencana ini. Wilayah-wilayah yang berpotensi longsor antara lain meliputi daerah dengan topografi curam dan kondisi tanah yang labil, terutama di wilayah pegunungan dan perbukitan. Sementara itu, potensi banjir mengintai wilayah dataran rendah dan daerah aliran sungai yang rentan terhadap luapan air akibat curah hujan tinggi.

BMKG secara spesifik menyebutkan beberapa kabupaten dan kota di NTT yang berpotensi longsor dan banjir dengan tingkat kewaspadaan yang bervariasi. Wilayah seperti Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, dan Kota Kupang diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Pihak BMKG juga terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan cuaca dan akan segera mengeluarkan informasi terbaru jika terjadi perubahan signifikan.

Menyikapi peringatan dini berpotensi longsor dan banjir ini, pemerintah daerah NTT melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengeluarkan instruksi kepada masyarakat dan instansi terkait untuk mengambil langkah-langkah antisipasi. Kepala BPBD Provinsi NTT, Bapak Tadeus Toman, mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika kondisi cuaca memburuk dan curah hujan terus meningkat. Pihaknya juga telah menyiagakan personel dan peralatan untuk penanganan darurat jika terjadi bencana. Masyarakat juga diminta untuk memantau informasi terkini dari BMKG dan BPBD serta mengikuti arahan yang diberikan oleh petugas di lapangan demi keselamatan bersama.