Kabar Flores

Loading

NTT Diterjang Bencana Alam Banjir Selama Dua Hari, Ribuan Warga Mengungsi

NTT Diterjang Bencana Alam Banjir Selama Dua Hari, Ribuan Warga Mengungsi

Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda bencana alam banjir yang cukup parah selama dua hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 29 dan 30 Januari 2025. Hujan deras yang mengguyur wilayah ini menyebabkan sejumlah sungai meluap dan merendam ribuan rumah warga. Akibatnya, ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 1 NTT, beberapa wilayah yang terdampak parah antara lain Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Malaka, dan Kota Kupang. Di Manggarai Timur, banjir bandang menerjang ibu kota kecamatan Lambaleda Utara, merendam 423 rumah dan bangunan lainnya. Sementara di Malaka, banjir dari sungai Benenai merendam 7 desa dan lahan pertanian. Di Kupang, 13 rumah terendam banjir dan puluhan warga harus mengungsi.  

“Kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Banyak rumah warga yang terendam lumpur dan material banjir lainnya. Kami terus berupaya untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak di rumah mereka,” ujar Bapak Ambrosius Kodo, Kepala Pelaksana BPBD NTT, pada hari Jumat, 31 Januari 2025.

Selain merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Beberapa jembatan penghubung antar desa dilaporkan ambruk, dan ruas jalan provinsi di Manggarai Timur tertimbun material longsor, menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total selama dua hari.

Pemerintah daerah NTT telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam. Pihak BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir. Bantuan yang disalurkan berupa makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas,” kata Bapak Ambrosius Kodo.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT masih akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi bencana alam banjir:

  • Memantau informasi cuaca dari BMKG.
  • Membersihkan saluran air di sekitar rumah.
  • Menyiapkan tas siaga bencana alam yang berisi dokumen penting, obat-obatan, dan makanan ringan.
  • Mengungsi ke tempat yang lebih aman jika ada peringatan banjir.