Siaga 1, Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Akan Direlokasi
Status Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kini dinaikkan menjadi Siaga 1 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Peningkatan aktivitas vulkanik sejak beberapa hari terakhir membuat pemerintah setempat mulai menyiapkan proses relokasi warga dari zona merah ke tempat yang lebih aman.
Aktivitas Erupsi Gunung Lewotobi Meningkat Sejak Awal Pekan
Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki sejarah letusan eksplosif tercatat menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan sejak awal pekan ini. Asap kawah berwarna putih hingga kelabu membumbung setinggi 800 meter, diiringi dengan suara gemuruh dan getaran tremor yang terasa hingga radius beberapa kilometer.
PVMBG menyebutkan bahwa erupsi Gunung Lewotobi saat ini berpotensi menghasilkan lontaran material pijar dan awan panas yang dapat mengancam keselamatan warga di sekitar lereng gunung.
Zona Bahaya Diperluas, Warga Diminta Segera Mengungsi Dari Gunung Lewotobi
Dengan status Siaga 1 (Level III), zona bahaya diperluas hingga radius 5 km dari kawah aktif. Pemerintah daerah bersama BNPB dan BPBD telah menetapkan beberapa titik pengungsian di desa tetangga, serta menyiapkan logistik dasar seperti makanan, air bersih, selimut, dan layanan kesehatan.
Relokasi ini bertujuan untuk menghindari dampak langsung dari erupsi Gunung Lewotobi, termasuk potensi aliran lahar dingin saat hujan turun. Beberapa desa yang sudah mulai dievakuasi meliputi Desa Konga, Nawak, dan Bawalatang.
Sekolah dan Aktivitas Sosial Diliburkan Sementara Sebab adanya Erupsi Gunung Lewotobi
Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah sekitar zona rawan. Selain itu, aktivitas pertanian dan perdagangan di daerah terdampak dihentikan untuk mengurangi risiko keselamatan.
Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap mengikuti arahan dari petugas lapangan serta memperhatikan informasi resmi dari PVMBG dan BNPB.
Dukungan Pemerintah dan Relawan Terus Mengalir
Bantuan logistik dari pemerintah provinsi dan organisasi kemanusiaan mulai berdatangan ke lokasi pengungsian. Tenda darurat, dapur umum, dan tim medis dikerahkan untuk memastikan para pengungsi mendapatkan layanan yang layak selama masa tanggap darurat.
Wakil Bupati Flores Timur, dalam kunjungannya ke pos pengungsian, menyatakan, “Prioritas kita adalah keselamatan warga. Seluruh perangkat daerah dikerahkan untuk memastikan proses evakuasi dan relokasi berjalan lancar.”
Kesimpulan
Status Siaga 1 akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan bahwa ancaman letusan serius bukan lagi potensi, melainkan kenyataan yang harus dihadapi dengan cepat dan tepat. Relokasi warga dari zona merah menjadi langkah penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan meminimalkan dampak bencana.
Pemerintah dan masyarakat diminta tetap siaga dan bersatu dalam menghadapi bencana alam ini. Edukasi, koordinasi, dan solidaritas menjadi kunci utama dalam menghadapi erupsi gunung berapi di wilayah rawan seperti Flores Timur.