Kabar Flores

Loading

Misteri di NTT: Ratusan Ternak Mati Mendadak, Warga Kebingungan

Misteri di NTT: Ratusan Ternak Mati Mendadak, Warga Kebingungan

Warga di beberapa desa di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilanda kebingungan dan kekhawatiran menyusul fenomena mati mendadak ratusan hewan ternak mereka dalam beberapa hari terakhir. Kejadian misterius ini menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para peternak dan menimbulkan spekulasi mengenai penyebab kematian massal tersebut.

Laporan mengenai hewan ternak mati mendadak mulai diterima oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur sejak awal pekan ini. Hewan ternak yang mayoritas adalah sapi dan kuda dilaporkan tiba-tiba jatuh sakit dan mati mendadak dalam waktu singkat. Gejala klinis yang muncul pun beragam, mulai dari demam tinggi, lemas, hingga mengeluarkan air liur berlebihan. Namun, belum ada satu pun gejala spesifik yang mengarah pada penyakit tertentu.

Para peternak mengaku sangat khawatir dan bingung dengan fenomena mati mendadak ini. Pasalnya, hewan ternak mereka selama ini dalam kondisi sehat dan mendapatkan perawatan yang baik. “Kami sangat bingung, Pak. Tiba-tiba saja sapi kami lemas dan langsung mati. Padahal kemarin masih sehat,” ujar Bapak Elias (58), seorang peternak di Desa Prailiu, Kecamatan Kambera, pada Kamis, 24 April 2025. Ia mengaku sudah kehilangan tiga ekor sapinya akibat kejadian ini.

Pihak Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur telah mengambil sampel darah dan organ dalam hewan ternak yang mati mendadak untuk dilakukan pengujian laboratorium. Namun, hingga saat ini, hasil laboratorium belum keluar sehingga penyebab pasti kematian massal tersebut masih menjadi misteri. Beberapa spekulasi yang muncul di kalangan warga antara lain adanya wabah penyakit baru, keracunan akibat pakan, atau bahkan faktor non-alami.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur, Dokter Hewan Melaniwati, mengimbau kepada para peternak untuk tetap tenang dan melaporkan setiap kasus hewan ternak yang mati mendadak kepada petugas dinas. Pihaknya berjanji akan segera mengumumkan hasil penelitian laboratorium setelah keluar dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Dokter Melaniwati juga meminta para peternak untuk sementara waktu mengisolasi hewan ternak yang sakit agar tidak menular ke hewan lainnya. Pihak kepolisian dari Polres Sumba Timur juga telah menerima laporan terkait kejadian ini dan turut melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kesengajaan atau tindak pidana di balik kematian massal hewan ternak tersebut.